Tokoh
Menteri Pertanian: Di Era Presiden Prabowo, Petani Bahagia, Produksi Melonjak, Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia
Selasa, 08 April 2025
Mentri pertanian Indonesia
Jakarta | Newsyess.com - 7 April 2025 —
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih dari jutaan petani Indonesia kepada Presiden “Prabowo Subianto”, atas sejumlah kebijakan revolusioner di sektor pertanian yang dinilai telah membawa perubahan signifikan. Hal itu disampaikannya saat memberikan laporan dalam pertemuan nasional bertema “Petani Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia”, yang turut dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo.
“Terima kasih dari 100 juta petani di seluruh Indonesia. Harga gabah sekarang mencapai Rp6.500 per kilogram. Ini benar-benar kebahagiaan luar biasa bagi petani,” ungkap Menteri Amran dalam sambutannya.
Salah satu terobosan penting yang sangat diapresiasi petani adalah penyederhanaan sistem distribusi “pupuk subsidi”, yang kini jauh lebih efektif. Jika sebelumnya distribusi pupuk memerlukan proses panjang dengan tanda tangan dari 12 menteri, 38 gubernur, dan lebih dari 500 bupati/wali kota, kini proses tersebut dipangkas drastis.
“Berkat Instruksi Presiden yang Bapak tandatangani, distribusi pupuk kini langsung dari Kementerian Pertanian ke pabrik, dan dari pabrik langsung ke kelompok tani. Ini revolusi besar di sektor pertanian,” jelasnya.
Selain itu, program pompanisasi pertanian di Pulau Jawa juga disebut sebagai kunci utama dalam menjaga dan meningkatkan produksi padi nasional, terutama saat menghadapi krisis iklim seperti El Nino. Program ini berhasil mendongkrak produksi hingga 2,8 juta ton hanya dalam beberapa bulan terakhir.
“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi lonjakan produksi sebesar 52% di triwulan pertama 2025. Ini angka resmi dari BPS, bukan klaim sepihak,” tegas Amran.
Di sisi lain, perombakan manajemen Bulog juga dinilai membawa dampak besar dalam menyerap hasil panen petani. Menteri Amran mengungkapkan bahwa setelah dilakukan pergantian direksi dan struktur manajemen, angka penyerapan gabah meningkat luar biasa.
“Peningkatan serapan mencapai 2.000 persen! Dari sebelumnya hanya 35 ribu ton, kini menyentuh 800 ribu ton. Gudang Bulog saat ini bahkan sudah menampung 2,4 juta ton beras, dan diprediksi akan tembus 3 juta ton di akhir bulan, tertinggi dalam dua dekade terakhir,” urainya.
Karena banyak gudang Bulog yang sudah penuh, pemerintah bahkan telah menyewa kapasitas tambahan sebanyak 750 ribu ton. Beberapa direksi Bulog disebut bahkan memilih menginap di kantor demi memastikan operasional berjalan maksimal.
Tak hanya soal gabah dan pupuk, sektor “irigasi pertanian” kini menjadi fokus lanjutan dari program pertanian nasional. Bersama Kementerian PUPR, pemerintah tengah mengupayakan penyelesaian jaringan irigasi untuk 2 juta hektare lahan pertanian.
“Jika irigasi ini rampung, maka seluruh rantai produksi dari hulu ke hilir akan lengkap. Dari benih, alat mesin pertanian, pompanisasi, hingga pupuk dan serapan Bulog semuanya sudah berjalan. Artinya, impian besar kita untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia bukan lagi mimpi, tapi tinggal menunggu waktu,” ujar Amran optimistis.
Di penghujung laporan, Menteri Amran menegaskan bahwa seluruh keberhasilan ini tak lepas dari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang responsif, cepat, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, khususnya petani.
“Selama 169 hari masa kepemimpinan Presiden Prabowo, masa depan pertanian Indonesia tampak makin cerah. Ini awal kebangkitan pertanian nasional menuju kedaulatan pangan sejati,” pungkasnya. (TimNewsyess)
TAGS :