News
Menyelamatkan Air Tanah Bali Prof Dr Ir I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa,MT
Selasa, 03 Oktober 2023
Selamatkan air
Prof Dr Ir I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa,MT
Krisis air [ tawar] di Bali? Sebuah keniscayaan, akibat berkurangnya baik volume air tawar di permukaaan ( sungai , danau dan waduk) maupun berkurangnya volume air tawar dalam tanah ( dengan ciri permukaan air sumur turun atau kering di musim kemarau) di sebagian wilayah Bali, maka menurun pula kemampuan sumber daya air di Bali.
Sementara kebutuhan air tawar meningkat yang dilihat dari meningkatnya jumlah penduduk di Bali.
Kedua fenomena ini terjadi serentak, maka terjadilah defisit dalam neraca ketersediaan air tawar yang berlangsung lama hingga kejadian ini bisa disebut krisis air tawar di Bali.
Kita tidak boleh tinggal diam, harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan air tanah sebagai sumber utama ait tawar di Pulau Bali.
Siapa dan bagaimana melakukannya?
Sekarang ini, organisasi Prakerti Bali siap melakukannya, `sebuah lembaga independent peduli lingkungan yang digagas Yayasan Pudak Mekar, yang sudah ada sejak tahun 2018.
Nama Prakerti diambil dari ajaran Weda tentang konsep monodualistik penciptaan alam semesta, yang berasal dari dua kekuatan yaitu Purusa ( aspek maskulin atau rohani) dan Prakerti ( aspek feminin atau ragawi), atau yang lebih sederhana ada manusia ( purusa) dan ada alam lingkungan ( prakerti).
Jadi prakerti adalah semu aspek yang mewakili lingkungan (ekologi). Prakerti terdiri enam unsur utama yakni Atma Kerti (rasa bakti manusia dan lingkungan kepada Tuhan), Jana Kerti (manusia secara pribadi cinta kepada lingkungan) dan Jagat Kerti (umat manusia kasih kepada lingkungan).
Kemudian Wana/Giri Kerti ( kekuatan lingkungan pada kawasan gunung dan hutan), Danu Kerti ( kekuatan lingkungan pada kawasan danau, sungai dan dataran) serta Samudra/Segara Kerti( kekuatan lingkungan pada kawasan pesisir, pulau dan lautan).
Pemilihan nama Prakerti bermaksud untuk mendapatkan spirit dan kekuatan kasih dalam menjaga kelestarian lingkungan demi kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia yang diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa.
Nama Bali selain untuk identifikasi wilayah atau ruang lingkup utama kerja yaitu Pulau Bali, juga bermakna akronim dari empat pilar program utama lembaga yaitu Bersih, Aman , Lestari dan Indah ( BALI).
Program Bali berkelanjutan, berikut ini penjelasan lebih detail apa saja yang dilakukan dalam program ini :
Bersih, kegiatan utama adalah usaha menjaga kebersihan lingkungan dengan mengatasi sampah organic melalui metode Pilah-Cacah-Olah sampah organik.
Sampah dipilah dan dipilih , jadi yang diambil yang organic saja, untuk diperkecil dengan mesin cacah, agar mudah diolah menjadi (a) pakan ikan lele( feed), (b) menjadi pupuk kompos padat dan cair( fertilizer) dan briket arang ( fuel). Semua produk bisa dijual atau digunakan sendiri untuk menunjang kegiatan berikutnya.
Aman, kegiatan kebersihan lanjutan untuk memilah dan memilih sampah plastik, untuk diproses cacah agar menjadi biji plastic, kemudian diolah Kerjasama dengan Perusahaan molding plastik menjadi pipa biopori atau tangka sumur resapan,
Lestari, menjaga kelestarian alam dengan aksi menanam pohon untuk penghijauan lahan kritis dan ruang terbuka hijau di kota, untuk area tangkapan air hujan
Dilakukan dengan kersama dengan Balai Pembibitan setempat untuk mendapatkan bibit pohon, dan pupuk padat dan cair didapatkan dari usaha Bersih di atas
Indah, upaya yang berkaitan dengan menciptakan keindahan, dalam hal ini berkaitan dengan taman atau kebun di sekitar rumah atau gedung.
Usaha itu adalah pemasangan atau penanaman pipa biopori dengan bantuan mesin bor biopori dan pembuatan sumur resapan, Lubang-lubang biopori ada disekitar rumah terutama di saluran hujan dan sekitar taman atau kebun.
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024