News

Ngaben Massal di Desa Selat Nyuhan: Sebuah Harmoni Spiritual dan Kebersamaan

 Minggu, 11 Agustus 2024

Berbagi pada sesama

Newsyess.com, Bangli. 

 

Bangli, Newsyess.com - Desa Selat Nyuhan, Bangli, kembali akan menggelar sebuah upacara yang penuh makna, Ngaben Massal, pada tanggal 23 Agustus 2024, hari Jumat. Sebuah ritual yang dirancang dengan penuh kehati-hatian, bukan hanya sebagai penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai bentuk kebersamaan dalam komunitas adat. I Dewa Sita Ardika, Bendahara Umum pada Upacara Atiwa Atiwa Lan Atma Wedana, ketika ditemui Newsyess menjelaskan dengan rinci tentang pelaksanaan upacara ini yang merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan masyarakat Bali.

Ngaben Massal ini biasanya dirancang setiap lima tahun sekali, namun tahun ini ada sedikit penyesuaian. “Seharusnya upacara ini dilaksanakan tahun lalu, 2023, namun karena ada upacara besar di Pura Dalem dan Pura Purwagung, maka pelaksanaannya diundur menjadi tahun ini, tahun keenam,” ungkap Dewa Sita. Penundaan ini tentu bukan tanpa alasan, melainkan untuk menghormati siklus spiritual yang telah ditetapkan.

Pada upacara kali ini, sebanyak 53 sawo akan diaben, dengan rincian 59 sawo yang di laras. Setiap kerama adat yang terlibat dalam upacara ini telah berkontribusi secara kolektif untuk memenuhi kebutuhan banten dan konsumsi. “Dari awal sampai akhir, biaya yang dibutuhkan per sawo adalah sekitar Rp. 8.5 juta rupiah. Jumlah ini sudah sangat ringan dibandingkan jika melakukan upacara secara pribadi, yang bisa mencapai 25 hingga 50 juta rupiah,” jelasnya.

Ngaben Massal yang diselenggarakan oleh Desa Adat Selat Nyuhan,telah berlangsung selama beberapa generasi, dimulai sejak tahun 2013, kemudian 2017, dan sekarang tahun 2024. Pengaturan yang dilakukan oleh adat ini memberikan kesempatan bagi semua warga, termasuk yang kurang mampu, untuk tetap bisa melaksanakan upacara dengan biaya yang lebih terjangkau namun tetap sarat akan makna spiritual.

Sumber dana untuk upacara ini sebagian besar berasal dari urunan kerama adat sebesar 250 ribu rupiah per kepala keluarga, ditambah dengan dukungan dari dana desa sebesar Rp. 40 juta rupiah, meskipun setelah dipotong untuk berbagai kebutuhan, jumlah bersih yang diterima adalah Rp. 34 juta 800 ribu rupiah. "LPD Juga akan berkontribusi, namun kami tetap optimis akan ada dukungan lain yang datang," tambah Dewa Sita.

Partisipasi PT Sinar Mahardika Sentosa (PT SMS) dalam acara ini juga mendapat apresiasi dari Dewa Sita. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan air minum mineral dari PT SMS. Ini adalah bentuk karma baik, yang walaupun tidak kami yang memberi pahala, namun Tuhan yang akan memberikannya. Semoga bermanfaat untuk semua,” tuturnya dengan tulus.

Dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur, Ngaben Massal ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga simbol kuat dari bagaimana masyarakat Bali menjalani hidup dengan rasa gotong royong, menghormati leluhur, dan menjaga harmoni dengan alam dan sesama. Semoga acara ini menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus memelihara tradisi luhur yang sarat akan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas.(Tim Newsyess)


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024