Tokoh

Nyoman Suar Tekuni Usaha Kerajinan Glass Kaca Selama 20 Tahun

 Minggu, 29 Mei 2022

Usaha glass kaca belega

Newsyess.com, Gianyar. 

Nyoman Suar Tekuni Usaha Kerajinan Glass Kaca Selama 20 tahun 

Gianyar. Newsyess.com - Nyoman Suar yang membuka tempat usaha di Banjar Kebon Klod, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh mengolah kaca sampai cair dan bening. “Saat itu baru diolah, bentuk gelas, vas bunga, atau aquarium di atas kayu kering,” ujarnya, ditemui newsyess, Minggu (29/5/2022).
Usaha digeluti berawal dari bekerja di orang Jepang. Teknik diperoleh saat  bekerja. Namun, tidak sepenuhnya mirip seperti teknik Jepang. “Kami akali, bentuk hal baru,” ujar pengusaha yang merintis usaha sejak 2001 itu.


Di awal, dia join empat orang. Masalah pertama adalah market. “Untuk jangkau hotel kami gak mampu. Maka gabung berempat ajak teman yang punya akses tamu,” ujarnya.
Lambat laun, dia mencoba buka usaha sendiri. “Modal awal Rp 30-40 juta. Awalnya berempat, karena modal membuat tungku pencairan. Sekarang tungku saja Rp 200 juta, itu butuh keahlian khusus,” ujarnya.
Tiga bulan pertama, menyesuaikan panas. “Tubuh kita kan tidak terbiasa. Resikonya kena luka bakar,” ujar pengusaha yang pernah kena luka bakar kecil itu.
Kata dia, saat pandemi, usaha Glass kaca booming. “Yang tidak bekerja lari ke ikan cupang. Makanya kami bikin Glass di atas kayu kering, itu booming. Kami dapat rasakan,” ujarnya.
Saat pandemi, justru dia produktifi. Untuk bahan, membeli dari pengepul kaca satu carry seharga Rp 1,2 juta. 
Setelah diolah, satu carry selama dua Minggu. Sehari bisa memperoleh 200 biji. “Kalau seminggu memperoleh 1400 pieces,” jelasnya.
Untuk harganya justru merosot. Karena banyak pabrik baru berdiri.  “Mereka punya kayu, berarti dia bisa harga di bawah. Kemungkinan itu yang menyebabkan harga merosot. Makanya harga terus merosot,” jelasnya.


Untuk harga termurah Rp 25 ribu per Glass dan termahal Rp 250 ribu. Untuk produk baru, tengkorak dari kaca.
Mengenai bantuan, mendapat bantuan dari Undiksa memberikan kompresor. Dari dekranasda Bali diikutsertakan pameran keluar daerah. “Kalau modal, pas-pasan, kami harus cari gas. Yang sulit permodalan,” ungkapnya.
Harapan kepada pemerintah, agar diberikan peluang pameran dan promosi. “Karena klien kami di luar, ada Perancis dan lainnya,” jelasnya.
Pihaknya punya 5 izin, mulai lingkungan hingga IMB. Kini omzet sebulan Rp 50-70 juta. “Pegawai 8 orang. Harus optimis untuk berkembang kami tidak mungkin beralih setir. Ini sudah 20 tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, usahanya memiliki dua divisi, yakni gelas tiup dan kaca lembaran untuk ukiran. “Itu beda kami dengan lainnya,” tutupnya. (yess)


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024