News
Pemilik Usaha Koi Nyoman Ariyoga Akan Bagikan Keuntungan dari Hasil Penjualan Ikan ke Anak Yatim serta Masyarakat yang Sakit
Selasa, 25 Juli 2023
Berbagi itu indah,
Gianyar, Newsyess.com -
Pemilik usaha ikan Koi dengan nama usaha Yorikufarm, I Nyoman Ariyoga, M. Pd, tidak saja mencari keuntungan semata. Dia menyisihkan hasil penjualan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Sisi kemanusiaan yang mulia bahkan di ajaran agama manapun adalah prioritas," ujar dia ketika ditemui Newsyess beberapa waktu lalu di tempat usahanya di Banjar Kanginan Desa Bakbakan, Gianyar.
Sebagai penganut Hindu, dalam perspektif Hindu dalam kitab saracamuscaya, dari penghasilan 100 persen bisa dibagi tiga. Yakni 30 persen gunakan untuk berbuat dharma. "Dharma adalah kewajiban. Di Bali, identik Yadnya. Yadnya bukan di tingkat Parahyangan ke dewa, aksi kemanusiaan, donasi juga prioritas," jelasnya.
Rasa sosial harus diimplementasikan dalam aksi.
Kemudian, 30 persen digunakan untuk menabung. Ketiga adalah 40 persen gunakan untuk kebutuhan hidup. "Sehingga balance, Yadnya, menabung atau investasi dan memenuhi hidup," jelasnya.
Dikatakan, inspirasi membuat Yuriko Farm untuk aksi kemanusiaan. Aksi nyata bukan semata Yadnya ke atas, namun ke vertikal, ke samping. "Secara tidak langsung, orang yang beli koi, untuk Yadnya. Misal hasil jualan Rp 10 juta, 20 persen saya gunakan untuk anak yatim piatu. Atau keluarga lansia kita bantu," jelasnya.
Dikatakan, belajar berbagi harus diasah dalam hal aksi nyata. "Maka harus balance," jelasnya.
Melayani manusia, sama dengan melayani Tuhan. Sebab, dalam hidup manusia, ada insan atman. "Maka mari bersama berbagi, berdonasi dan peduli," jelasnya.
Kalau tidak mampu berdonasi, cukup dengan mendoakan. "Namun berbagi tidak harus banyak, bisa Rp 50 ribu," ungkap dia.
Lebih lanjut dikatakan, perkumpulan koi ini sudah satu frekuensi, punya keinginan dan rasa serta kepedulian yang sama. "Ini aksi dan bentuk masih skala kecil yang kami lakukan," jelasnya.
Selanjutnya, hasil berbagi bisa di share di media sosial. Bukan untuk mencari sensasi, namun untuk transparansi terhadap klien.
Adapun pesan moral dari membantu masyarakat yang membutuhkan, tidak bisa egois. "Kita buat KTP dibantu pegawai pemerintah, makan dibantu petani untuk menyediakan beras. Maka pesan moral adalah, apa yang kita peroleh dari hasil kita sebelumnya," jelasnya.
Hal terpenting adalah, berkarma baik, akan selamatkan generasi kita. "Dengan berbuat baik, maka kadar jahat kita putus. Misal di air ada air, lalu percikan air bening, maka kadar garam menipis. Begitu pula di kehidupan, banyak salah dulu, namun terus kita berbuat baik, maka efek dosa menipis," jelasnya.
Namun bukan berarti karma diputus, namun pahala bisa diperbanyak. "Pahala bisa diminalisir dengan perbuatan baik," tutup dia. (Ngakan Suardika/
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024