Gianyar Bali | Newsyess.com - Dalam pidato resminya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa hormat dan kekagumannya terhadap almarhum Gus Dur, Presiden ke-4 Republik Indonesia, yang dikenal luas sebagai pemimpin Muslim yang inklusif dan berpikiran luas. Menurut Prabowo, Gus Dur bukan hanya seorang tokoh besar dalam dunia Islam, tetapi juga seorang pemimpin yang merangkul semua lapisan masyarakat, tanpa membedakan suku, agama, atau ras.

"Saya kenal dekat dengan Gus Dur. Beliau adalah pemimpin Muslim yang berasal dari keluarga besar sheikh, dengan pemikiran yang sangat luas. Jiwanya sangat baik dan penuh kasih, selalu berusaha merangkul semua kalangan," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Salah satu langkah Gus Dur yang paling dikenang oleh Prabowo adalah tindakannya dalam menghadapi ancaman terorisme di Indonesia. Ketika ada ancaman bom terhadap gereja-gereja di Indonesia, Gus Dur memerintahkan anggota Ansor dan Banser untuk menjaga tempat ibadah umat Kristiani, sebuah tindakan yang mencerminkan semangat inklusivitas dan persatuan dalam keberagaman. 

"Yang membesarkan hati, dan sangat membanggakan kita, adalah tindakan Gus Dur yang menginstruksikan para pemuda Muslim, khususnya Banser, untuk berdiri di depan gereja-gereja pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Mereka menjaga agar umat agama lain dapat beribadah dengan tenang dan aman," lanjut Prabowo. 

Prabowo juga mengungkapkan bahwa kepemimpinan Gus Dur yang penuh kasih dan penghormatan terhadap keberagaman telah memberikan inspirasi baginya dalam kehidupan dan kepemimpinannya. Bahkan, Prabowo mengakui bahwa ia pernah meniru langkah-langkah kepemimpinan Gus Dur dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.

Karena kepemimpinan yang luar biasa itu, Gus Dur akhirnya diusulkan untuk dihormati sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Menurut Prabowo, pengusulan ini adalah bentuk penghormatan yang pantas untuk seseorang yang telah memberikan begitu banyak kontribusi dalam menjaga perdamaian dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

"Kepemimpinan Gus Dur adalah contoh bagi kita semua, tentang bagaimana menghormati perbedaan, menjaga kedamaian, dan melindungi minoritas. Itu sebabnya, Gus Dur sangat dihormati, dan pengusulannya sebagai Pahlawan Nasional adalah hal yang sangat layak," tutup Prabowo.

Pernyataan Presiden Prabowo tersebut menjadi pengingat pentingnya sikap inklusif dan kepemimpinan yang mengedepankan persatuan dan keberagaman di tengah masyarakat Indonesia. Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia membutuhkan lebih banyak pemimpin seperti Gus Dur yang mampu memimpin dengan hati dan mengayomi semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. (TimNewsyess)