Gianyar, Newsyess.com -
Petani lele asal Desa Gigit, Desa Bakbakan Gianyar, I Wayan Sumatra, konsekuen berbudidaya lele. Dia pun membagikan tips ternak lele dari nol.
Dimulai dari belajar soal air. Amuniak, suhu, pH. “Lele membutuhkan oksigen. Itu kuncinya. Saya sudah lama belajar. Sekarang tidak ada masalah di budidaya,” jelasnya.
Dia minta masalah segera diperhatikan. “Pemasaran tidak masalah. Kalau ada lele, bisa lari ke lalapan. Cuma harus bisa terus menyediakan berkesinambungan,” ujarnya.
Diakui, saat musim lebaran, banyak pedagang lele mudik. Jadi pesanan lele menurun. 
Selanjutnya, untuk pakan, dia memanfaatkan budidaya magot untuk mengurangi biaya makanan hingga 20 persen. Diakui, biaya budidaya tinggi. Dari modal bibit Rp 2 juta, dengan pakan 5 kali lipat. “Makanya magot jadi cadangan. Bisa bantu sampai 30 persen biaya pakan,” jelasnya.
Dikatakannya protein dan kalsium tinggi. Maka lele akan berkualitas. 
Persoalan adalah produksi magot.
Dia berharap kepada masyarakat, agar meningkatkan budidaya. 
Kepada pemerintah, sudah diperhatikan. “Dukungan bantuan sangat bagus,” tutupnya. (Ngakan Suardika)