Denpasar, Bali | Newsyess.com – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, meminta Dinas Pariwisata (Dispar) Bali untuk segera menindaklanjuti penggunaan visualisasi Dewa Siwa dalam pertunjukan disc jockey (DJ) di sebuah klub malam di Bali.

Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, yang mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima teguran dari pimpinan dan saat ini sedang melakukan komunikasi dengan pihak klub malam terkait.

"Kami mendapat teguran dari Pak Pj Gubernur untuk segera menindaklanjuti. Kami sudah berkomunikasi, tetapi hingga kini belum ada hasil final dari pembicaraan tersebut," ujar Pemayun, Selasa (4/2), seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.

Visualisasi Dewa Siwa di Klub Malam Picu Keprihatinan
Peristiwa ini mencuat setelah beredarnya video yang memperlihatkan latar belakang visual Dewa Siwa di tengah riuhnya suasana klub malam. Dalam video tersebut, para pengunjung terlihat menari di bawah gemerlap lampu dengan latar belakang sosok suci dalam kepercayaan Hindu.

Mengetahui hal ini, Pj Gubernur Bali langsung merespons melalui pesan grup internal pemerintah, meminta Dispar Bali dan Satpol PP untuk segera mengumpulkan data dan memanggil pengelola klub guna memberikan klarifikasi serta pertanggungjawaban atas insiden tersebut.

Pemprov Bali menyayangkan kejadian ini, yang dinilai mencederai nilai-nilai agama dan budaya Hindu. Insiden ini bukan kali pertama, setelah sebelumnya terjadi kontroversi pertunjukan kembang api megah oleh FINNS Beach Club yang mengganggu upacara umat Hindu di pantai.

"Saya sangat prihatin kejadian seperti ini kembali terulang. Sebelumnya sudah ada beberapa peringatan yang kami berikan. Ini menjadi pembelajaran bagi para pengusaha industri pariwisata agar lebih berhati-hati dalam berinovasi di Bali," tegas Tjok Pemayun.

Menurutnya, simbol-simbol agama bukan sekadar elemen estetika, tetapi merupakan bagian sakral dari spiritualitas dan kearifan lokal masyarakat Bali. Oleh karena itu, penggunaan visual Dewa Siwa dalam suasana hiburan malam sangat tidak pantas dan berpotensi menimbulkan keresahan di kalangan umat Hindu.

Dispar Bali dan Satpol PP Akan Bertindak Tegas
Sebagai langkah lanjutan, Dispar Bali bersama Satpol PP akan melakukan pemeriksaan terhadap pengelola klub dan mempertimbangkan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah Provinsi Bali menegaskan bahwa setiap inovasi dalam dunia hiburan harus tetap menghormati nilai-nilai budaya serta kepercayaan masyarakat setempat.

Insiden ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha pariwisata agar lebih berhati-hati dalam menyusun konsep hiburan di Bali. Keindahan dan daya tarik Bali bukan hanya terletak pada kemegahan pariwisatanya, tetapi juga pada kesakralan budaya dan spiritualitas yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.

"Bali bukan sekadar destinasi wisata, melainkan tanah yang dijaga dengan adat dan spiritualitas yang luhur. Sudah sepatutnya kita semua, termasuk pelaku usaha, menghormati dan menjaga nilai-nilai tersebut," tutup Tjok Pemayun. (Tim Newsyess)