News

Pokdarwis Desa Temesi Mendukung Penuh Pengembangan Desa Wisata Berbasis Alam dan Budaya

 Sabtu, 02 Juli 2022

Newsyess.com, Gianyar. 


Gianyar, Newsyess.com -
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Temesi, I Wayan Sunarga alias pak Batur ketika ditemui newsyess pada Sabtu, 02/7/2022 di Desa Temesi mendukung upaya pengembangan desa wisata berbasis alam. Pokdarwis ini lahir dengan terbentuknya desa wisata Temesi.
“Pokdarwis mempunyai tugas inti sebagai motor penggerak bahwa daerahnya menjadi daerah wisata,” ujarnya. Di Temesi, ada potensi alam luar biasa. Pertama alam dengan persawahan dan bunga pacah serta mitir. “Alam lainnya, desa kami diapit Tukad Sangsang dan Gelulung, ada kekuatan alamiah,” ujarnya.

Yang tak kalah penting adalah sumber air terjun. “Di Pokdarwis, kami bergerak sukarela, baik guide, biro perjalanan hotel, kami rangkum dalam sebuah kekuatan membantu terbentuknya desa wisata. Ini visi misi desa wisata yang dicetuskan prebekel bersama Bendesa,” ujar dia.
Selain itu, pura juga bisa dikembangkan. Nah, dukungan masyarakat juga sangat perlu. Bahkan ada warga yang merelakan tanahnya untuk pengembangan wisata. “Ada juga warga Temesi yang memberikan dukungan knowledge,” ungkapnya.

Tahap awal yang dilakukan, mengadakan pertemuan bersama stake holder yang ada, termasuk adat, LSM, BPD dan Sabha desa. Memberikan pemahaman apa sebenarnya desa wisata. Apa Pokdarwis harus dilengkapi dulu. “Pertama survei dulu. Kelebihan dipertahankan dan kembangkan. Maka antusias Pokdarwis sangat luar biasa. Kami juga kunjungan ke Disparda,” ujarnya.
Yang sudah jalan, titik air terjun dengan akses jalan, tinggal penyempurnaan. Kemudian membersihkan aliran sungai Sangsang di air terjun. 
Ada juga Taman Baginda di Peteluan. “Kami sudah sosialisasi kepada masyarakat. Mensuport dan mendukung, potensinya besar,” ujar dia.
Temesi akan disulap jadi kampung Eropa. Karena ada warga guide. Bahkan usaha ke depan wujudkan home stay. Jadi tamu menginap di rumah penduduk.
Sementara itu, dukungan Jero Bendesa sangat positif. Karena kolaborasi harus harmonisasi untuk membangun desa adat dan dinas bersamaan. “Jadi bukan Pokdarwis yang bergerak, ada anak sekolah, kami bisa libatkan, Jumat bersih atau Jumat tanpa plastik misalnya. Anak muda Sekaha teruna juga libatkan,” ujarnya.
Pengelola nantinya sentral di Bumdes. Dari Bumdes akan ke masyarakat. “Bumdes Mungkin berkembang jadi vendor. Pak perbekel yang mendukung. Kami semua optimis. Kami ingin 2022 sudah beres. 2023 sudah tersertifikasi,” tutupnya. (yess)


TAGS :