DENPASAR, newsyess.com - LPD Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur genap berusia 32 tahun. Untuk merayakan ulang tahunnya, LPD Kesiman menggelar lomba Beleganjur Bebarongan di wantilan pura pengrebongan desa adat Kesiman pada 21-22 April 2023. Acara diikuti oleh sebanyak 26 peserta dari 32 Banjar. Yang spesial, acara dibuka oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, mewakili wali kota.
Pemucuk LPD Kesiman, Drs. Wayan Artana menyatakan dalam lomba, masing-masing peserta menampilkan tabuh bleganjur kreasi dengan tema-tema tertentu yang terkait dengan ritual kesanga. “Ini sebagai ajang kreativitas pemuda,” ujarnya dihubungi newsyess.com, Senin (24/4).
Artana menambahkan, serangkaian HUT LPD kesiman ke-32, telah digelar berbagai kegiatan. Seperti memberikan dana punia ke panti jompo, pemberian sembako kepada pemangku dan lansia. Serta penyerahan beasiswa kepada anak berprestasi dan anak  yatim piatu serta memberikan bantuan kepada sekehe teruna. “Kegiatan ini merupakan wujud implementasi visi LPD mendukung keajegan desa adat sekaligus melestarikan seni adat budaya Bali yang bernafaskan agama Hindu,” ujarnya.
Melalui kegiatan parade bleganjur ini khususnya generasi milenial akan mendapat wadah untuk berkreasi sekaligus menjadi media untuk memperkenalkan keberadaan LPD kesiman kepada masyarakat.
Sementara itu, Bendesa desa adat Kesiman, Ketut Wisna mengapresiasi pelaksanaan parade bleganjur bebarongan ini. “Kami juga memberikan penghargaan kepada pengurus LPD desa dan Kesiman yang telah menunjukkan kinerja yang memuaskan sehingga LPD desa dan Kesiman mampu melewati masa covid dengan baik dan hingga saat ini menjadi salah satu LPD terbaik di Bali," jelasnya.
Keberadaan LPD Kesiman juga telah berkontribusi besar dalam hal mendukung eksistensi desa adat khususnya melalui penyisihan dana keuntungan LPD sebesar 20 persen untuk dana pembangunan desa adat yang telah digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan desa adat dibidang Tri Hita Karana.
Sementara itu, ketua panitia Made Nadi mengatakan para peserta cukup membludak tahun ini bahkan sampai digelar hingga dua hari. “Para peserta akan dinilai oleh dua orang juri dari kalangan akademisi,” tutupnya. (Ngakan Suardika)