News
Ringankan Beban Wayan Eka Putra Parwata yang Sakit Kanker Darah, Redaksi Newsyess Berbagi paket Sembako di Banjar Pande Kelod
Minggu, 19 Februari 2023
Berbagi pada sesama
Harapkan bantuan Pemerintah untuk Pembuatan Kaki Palsu
GIANYAR, newsyess.com - Redaksi newsyess kembali berbagi kasih. Kali ini menyasar I Wayan Eka Putra Parawata (36) dan istri Ni kadek Riris Cahyani (33) di Banjar Pande Kelod, Desa Tulikup Kelod, Kecamatan Gianyar. Wayan Eka Putra menderita kanker darah sehingga menyebabkan kakinya harus diamputasi. Sedangkan, istrinya hanya mengandalkan bekerja sebagai guru TK.
Wayan bercerita awalnya pada 2018 merasa nyeri di kaki kiri. Kalau jalan sakit nyeri. Akhirnya berobat ke dokter Family Husada. Namun 2,5 bulan, dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. “Kami diminta terapi di Sanjiwani. Akhirnya dironsen, tidak kelihatan penyakit, gak ada masalah di tukang dan otot, tapi terus sakit,” jelasnya.
Berjalan waktu, pada 2020 ada benjolan kaki kiri, akhirnya dibawa ke Permata Hati di Klungkung, terdiagnosa kanker tulang di kaki kiri. Akhirnya dilakukan biopsi dengan sejumlah risiko. “Kami awalnya tidak berani. Jadi berobat ke alternatif. Kami beli pil cina, ada juga Bajakah, bertahan dua tahun, namun kami kian membesar,” ujarnya.
Sampai Oktober 2022 memberanikan diri ke rumah sakit Sanglah. Ternyata di lutut sudah kena. Jadi saran biopsi, di atas lutut harus diambil. Akhirnya 12 Januari 2023 diambil tindakan. “Kami berat badan turun 10 kilo. Awalnya 63, seminggu cek 53,” ujarnya.
Mau tidak mau dia menerima kondisi itu. “Yang penting sakit kami hilang. Dulu kami penghilang nyeri, setelah itu, terus sakit, sekarang sudah tidak sakit,” jelas pegawai LPD Tulikup Kelod itu.
Untuk biayanya BPJS mandiri dengan kelas 1. Untuk bayar BPJS, dia mengaku ada simpanan sedikit. “Sekarang sejak April 2022 sudah tidak bekerja lagi. Dari LPD, dikasih, sekedar bantuan meringankan beban,” ujarnya.
Selama sakit, memang ada bantuan sembako dari dermawan. Ada teman membantu seiklasnya. “Untuk bantuan kami pakai makan sehari-hari. Karena saya punya anak kelas 3 SD dan TK satu orang,” ujarnya.
Kini, yang dibutuhkan adalah support dari rekan. Kemudian untuk kehidupan sehari-hari, makan karena tidak bekerja. “Istri kami pegawai honor TK tidak banyak gajinya,” jelasnya.
Mengenai bantuan dari pemerintah, dia memohon kepada dinas sosial untuk bantuan kami palsu. Beberapa waktu lalu, yayasan sempat mengecek. Namun untuk bahan dibebankan kepada penyandang sakit. “Beli bahan disana. Mudah-mudahan ada donatur memberikan keringanan,” ujarnya.
Estimasi biaya satu kaki palsu, bahan Rp 3 juta. Namun tergantung pengerjaan karena posisi di atas lutut.
Pihaknya kini berusaha berpikir positif. “Kedua, kami selalu berdoa, agar cepat sembuh. Agar bisa bekerja lagi, nyari kerja dimana, biar bisa menyambung hidup,” ujarnya.
Atas bantuan dari rekan koperasi, LPD dan bank BPD Bali, dia mengucapkan banyak terima kasih. “Saya dalam keadaan seperti ini, banyak orang iba, kasihan. Dulu sehat, sekarang seperti ini, kami terima kasih. Ini sangat membantu,” tutupnya. (Ngakan Yess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024