Tokoh

Semarak Lomba Baleganjur Pekan Budaya Gianyar: Ajang Kreativitas dan Pelestarian Seni Generasi Muda

 Jumat, 18 April 2025

Semarak HUT kota gianyar ke-254

Newsyess.com, Gianyar. 

Gianyar – Newsyess.com | Suasana malam di Open Stage Balai Budaya Gianyar pada Rabu (16/4/2025) berubah menjadi panggung semangat dan kreativitas generasi muda, ketika tujuh duta kecamatan se-Kabupaten Gianyar tampil memukau dalam Lomba Baleganjur Tingkat Remaja, yang menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian Pekan Budaya Gianyar 2025.

Kompetisi ini tidak sekadar menjadi ajang unjuk kemampuan musikal, tetapi juga menjadi wujud nyata pelestarian seni tabuh tradisional Bali. Setiap sekaa baleganjur menampilkan garapan khas yang menggambarkan identitas daerah, kekuatan komposisi ritmis, serta nilai-nilai budaya yang sarat makna spiritual dan filosofis.

“Lomba ini menjadi sarana penting untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya adi luhung Bali, sekaligus mendorong regenerasi seniman muda yang siap mengemban tanggung jawab pelestarian budaya,” ujar Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar.

Ia menambahkan, bahwa ajang ini juga menjadi momen seleksi perwakilan Gianyar untuk tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB). “Lomba tahun ini bukan hanya seremonial, tapi juga penjaringan duta PKB untuk tiga tahun ke depan. Dengan pembinaan yang berkesinambungan, kami optimistis Gianyar bisa terus berbicara banyak di kancah provinsi bahkan nasional,” tegasnya.

Panggung yang Bergetar oleh Semangat Tradisi

Deretan penampilan malam itu benar-benar menyihir penonton. Lomba dibuka dengan penampilan Sekaa Candaka Natta, Desa Tegallalang, Duta Kecamatan Tegallalang yang membawakan garapan berjudul “Lalang Linglang”. Mereka mengusung harmoni dan kekuatan dinamis sebagai bentuk rasa syukur atas keseimbangan alam.

Disusul oleh Sekaa Bala Selikur dari Desa Medahan, Duta Kecamatan Blahbatuh, dengan garapan “Tri Kona”, yang menggambarkan siklus kehidupan dalam ajaran Hindu Bali lahir, hidup, dan mati dalam alunan baleganjur yang berenergi kuat.

Duta dari Kecamatan Gianyar, Sekaa Nakara asal Desa Siangan, mengusung “Patra Hredaya”, sebuah komposisi yang sarat dengan eksplorasi teknik tabuh yang menggambarkan denyut kehidupan masyarakat urban yang masih memegang nilai tradisional.

Penampilan yang paling menyita perhatian datang dari Sekaa Batur Mahaswara, Desa Batuan, Duta Kecamatan Sukawati, yang tampil penuh kekuatan dan koreografi tajam dalam garapan “Cirikacara”. Paduan teknik tinggi dan ekspresi seni yang kuat mengantar mereka sebagai Juara I.

Kecamatan Ubud menghadirkan Komunitas Romusa dengan garapan “Ulun Pangkung”, yang berhasil mencuri hati penonton lewat inovasi dan keharmonisan dinamika, menjadikan mereka meraih Juara Favorit.

Dari Desa Kelusa, Sekaa Baleganjur Cili Mekar, Duta Kecamatan Payangan, menampilkan “Aci Keburan”, sebuah bentuk ritual musikal sebagai penghormatan terhadap siklus hidup dan kematian.

Penampilan terakhir ditutup megah oleh Paiketan Seni Manuk Raya, Desa Manukaya, Duta Kecamatan Tampaksiring dengan karya “Gering Sing Tawang”, yang mengangkat tema wabah dan kesadaran spiritual sebagai bentuk introspeksi manusia terhadap alam.

Deretan Juara dan Harapan Baru

Setelah melalui penilaian ketat oleh dewan juri I Wayan Situbanda, S.Sn., I Ketut Budiana, S.Sn., dan I Komang Praptika Kamalia Jaya, S.Sn., M.Sn.—berikut hasil akhir lomba:

- Juara I: Sekaa Batur Mahaswara – Duta Kecamatan Sukawati  
- Juara II: Paiketan Seni Manuk Raya – Duta Kecamatan Tampaksiring  
- Juara III: Sekaa Candaka Natta – Duta Kecamatan Tegallalang  
- Juara Harapan I: Sekaa Nakara – Duta Kecamatan Gianyar  
- Juara Harapan II: Bala Selikur – Duta Kecamatan Blahbatuh  
- Juara Harapan III: Sekaa Cili Mekar – Duta Kecamatan Payangan  
- Juara Favorit: Komunitas Romusa – Duta Kecamatan Ubud

Lomba ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah modernisasi, generasi muda Gianyar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi, dan mampu merespons zaman dengan tetap berpijak pada akar budayanya.

“Kami berharap semangat ini terus tumbuh dan dikembangkan, agar seni budaya Gianyar tetap ajeg dan lestari,” tutup Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu penuh harap. (TimNewsyess)


TAGS :


klik88 KLIK88 LOGIN daftarklik88 tok99toto opung4d https://rtp-onfireklik88.online/ mix parlay scatter hitam login bom29toto situs bom29toto rtp klik88 terbaru slot gacor slot toto link slot slot thailand