News

Semarak Lomba Barong Ket dan Makendang Tunggal di Gianyar: Panggung Generasi Muda Pelestari Seni Sakral

 Senin, 14 April 2025

Semarak HUT kota gianyar ke-254

Newsyess.com, Gianyar. 

Gianyar – Newsyess.com | Pekan Budaya Gianyar 2025 kembali menghadirkan semangat pelestarian seni tradisi Bali melalui Lomba Bapang Barong Ket dan Makendang Tunggal Tingkat Remaja se-Kabupaten Gianyar, yang digelar di Balai Budaya Gianyar pada Minggu, 13 April 2025. Acara ini menjadi wadah aktualisasi seni bagi generasi muda sekaligus langkah nyata Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam menjaga eksistensi seni pertunjukan sakral khas Bali.

Lomba ini diikuti oleh 20 paket peserta dari berbagai wilayah di Gianyar, dengan penampilan yang menggugah decak kagum penonton dan dewan juri. Mengusung tema “Gianyar Paramaguna Kelangon”, kegiatan ini memancarkan semangat untuk menumbuhkan nilai-nilai luhur dan keluhuran budaya lokal melalui regenerasi seniman muda.

Panggung untuk Regenerasi Seniman Tradisi

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, mengungkapkan bahwa lomba ini tidak sekadar kompetisi, tetapi merupakan bentuk pembinaan dan penghargaan terhadap minat serta bakat generasi muda di bidang seni tradisi, khususnya Tari Bapang Barong Ket dan Makendang Tunggal.

“Di era modernisasi ini, justru banyak anak muda kita yang tertarik menekuni kesenian barong dan kendang. Melalui lomba ini, kami berikan ruang untuk mereka menampilkan kemampuan sekaligus menjaga warisan budaya leluhur,” ujar Cokorda Trisnu.

Ia menambahkan, peserta lomba dibatasi untuk usia 16 hingga 28 tahun agar benar-benar menjadi panggung regenerasi. “Juru padang dan juru kendang adalah ujung tombak dalam pementasan ini, mereka perlu dibina agar seni barong tetap hidup secara berkelanjutan,” tambahnya.

Seni Sakral dalam Bingkai Kompetisi

Dari sisi teknis, lomba ini menampilkan beberapa materi tari yang sakral dan penuh makna filosofis, di antaranya: Igel Pepeson Gilak Bebarongan (Bebarisan), Igel Guak Macok Pelayon Singapadu, Ngintip Jangkrik, serta Omang Pekaad. Masing-masing peserta tampil dengan durasi pementasan 18 hingga 20 menit.

Kompetisi ini dinilai oleh para tokoh seni terkemuka di Bali, seperti Prof. I Wayan Dibia, Cokorda Raka Tisnu, dan Cokorda Gde Raka Bawa untuk kategori Barong Ket, serta I Wayan Sueca, I Wayan Sudiarsa, dan I Wayan Sudirana untuk Makendang Tunggal. Kehadiran dewan juri yang berkompeten turut menambah kredibilitas dan bobot artistik acara.

Menuju Pesta Kesenian Bali

Selain mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan, para juara akan dipilih sebagai Duta Kabupaten Gianyar untuk tampil mewakili daerah dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025, ajang seni terbesar tahunan di Pulau Dewata.

Dengan digelarnya lomba ini, Pemerintah Kabupaten Gianyar tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memberi semangat baru kepada generasi muda untuk terus berkreasi, berlatih, dan mencintai seni tradisi.

“Barong bukan hanya seni pertunjukan, tapi juga simbol kekuatan spiritual dan identitas budaya Bali. Tugas kita bersama untuk menjaganya tetap hidup, terutama di tangan para generasi penerus,” tutup Cokorda Trisnu. (TimNewsyess)


TAGS :


klik88 KLIK88 LOGIN daftarklik88 tok99toto opung4d https://rtp-onfireklik88.online/ mix parlay scatter hitam login bom29toto situs bom29toto rtp klik88 terbaru slot gacor slot toto