KARANGASEM | Newsyess.com – Di bawah bayangan Gunung Agung, di sebuah dusun kecil bernama Prangsari Kelod, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, sebuah kisah pilu tentang perjuangan hidup terselip di antara lebatnya kebun berbukit. Nengah Kari, seorang perempuan 65 tahun, menjalani hari-harinya dengan keteguhan hati meski didera luka di kaki yang membuatnya pincang. Tak lagi mampu bekerja berat sejak sang suami berpulang, ia menggantungkan harapan hidup dari hasil membuat canang, yang hanya menghasilkan Rp 15 ribu sehari.

Pada Minggu, 26 Januari 2025, tim dari Redaksi Newsyess.com bersama CV Mitra Karya Bahagia (CV. MKB) membawa sinar harapan ke rumah Nengah Kari. Dengan penuh perjuangan, mereka menyusuri jalan setapak yang terjal dan licin, menuju rumah sederhana di tengah kebun berbukit. Rumah itu adalah saksi bisu ketegaran Nengah Kari, di mana tempat tidur dan dapur menjadi satu. Ia tinggal bersama anak-anaknya yang hanya bekerja sebagai buruh harian, berusaha mengisi celah kebutuhan hidup yang sering kali tak terpenuhi.

“Berbagi Adalah Benih Kebaikan”
Ngakan Putu Suardika, yang akrab disapa Ngakan Yess, selaku Pimpinan Redaksi Newsyess.com, hadir dalam misi ini. Dalam pesan penuh maknanya, ia menyampaikan bahwa aksi berbagi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah wujud nyata kepedulian yang melibatkan banyak pihak.

“Misi berbagi ini adalah upaya bersama yang tidak mungkin terwujud tanpa dukungan berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada lembaga keuangan seperti Bank BPD Bali, LPD, BPR, dan gerakan koperasi, serta para tokoh masyarakat yang turut mendukung kegiatan berbagi ini. Kebaikan yang kita lakukan hari ini akan menjadi benih yang tumbuh di masa depan,” ungkap Ngakan Yess dengan penuh harapan.

Ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang berada di pinggiran kehidupan, adalah tanggung jawab bersama. “Kita mungkin tidak dapat mengubah segalanya, tetapi dengan langkah kecil ini, kita dapat membawa senyuman di tengah kesulitan,” tambahnya.

Sebentuk Asa di Tengah Keterbatasan
Dalam kunjungan tersebut, paket sembako dan kebutuhan pokok lainnya diserahkan kepada Nengah Kari. Bantuan itu bukan hanya simbol kepedulian, tetapi juga semangat bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi tantangan hidup.

Nengah Kari, dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang diberikan. “Saya sangat berterima kasih atas bantuan ini. Meski saya tak bisa bekerja seperti dulu, Tuhan masih mengirimkan orang-orang baik untuk membantu saya,” ucapnya lirih.

Kebaikan yang Menyebar Seperti Aliran Sungai
Ngakan Yess menutup kegiatan ini dengan harapan besar. Ia meyakini bahwa aksi-aksi kecil seperti ini dapat memberikan dampak yang besar. “Bersama-sama, kita bisa membawa perubahan. Semoga bantuan ini tidak hanya menjadi berkat bagi Nengah Kari, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap sesama,” tutupnya.

Di tengah gemuruh kehidupan modern, kisah ini mengingatkan bahwa keindahan hidup terletak pada saling berbagi dan peduli. Sebab, pada akhirnya, kebaikan adalah warisan yang akan selalu hidup, selamanya. (Tim Newsyess)