Tokoh
Sosialisasi Bedah Buku Perjalanan Leluhur di Pura Luhur Dalem Penataran Agung Pasek Salahin, Desa Suwat: Menggali Warisan Leluhur
Kamis, 19 September 2024
Bedah buku di pura pasek salahin
Sosialisasi Bedah Buku Perjalanan Leluhur di Pura Luhur Dalem Penataran Agung Pasek Salahin, Desa Suwat: Menggali Warisan Leluhur
Gianyar, Newsyess.com -
Di Pura Luhur Dalem Penataran Agung Pasek Salahin, Desa Suwat, Rabu (18/9/2024), sebuah acara sosialisasi bedah buku yang menggugah hati terlaksana dengan penuh hikmat. Sosialisasi ini diprakarsai oleh Penglingsir Pasek Salahin, Jero Darma Putra, bersama Ir. I Made Budiasa, M.Si, yang menjadi penggagas pembuatan buku tentang perjalanan leluhur mereka, sebuah upaya besar untuk mengabadikan warisan leluhur ke dalam bentuk tertulis yang lebih mudah diakses generasi mendatang.
Buku ini berjudul "Perjalanan Gelur", yang mencatat perjalanan leluhur, di antaranya Mpu Wira Raga Runting dan keturunan beliau seperti Pramodakso. Kisah perjalanan leluhur ini, mulai dari Jawa hingga ke Bali, mengisahkan keterkaitan spiritual yang mendalam antara generasi masa lalu dan masa kini.
Dalam sosialisasinya, I Made Budiasa menjelaskan pentingnya mencatat sejarah leluhur ke dalam buku agar generasi mendatang tidak kehilangan jejak asal-usul mereka. “Buku ini akan menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan leluhur. Nama-nama yang telah lama hilang dari ingatan kita bisa diabadikan dan diwariskan ke anak cucu kita,” ujarnya. Menurutnya, meski sebagian besar warisan leluhur tersebut telah tertulis di lontar dan prasasti, sulitnya akses dan keterbatasan pembacaan lontar di masa kini mendorong inisiatif untuk menuangkan kisah-kisah tersebut ke dalam bentuk buku yang lebih modern.
Selain itu, Budiasa juga menyoroti bagaimana warisan leluhur ini memiliki akar kuat dalam sejarah spiritual masyarakat Bali. Dari peninggalan fisik seperti linga Yoni , menhir, hingga artefak yang tersimpan di pura ini, semua menjadi saksi bisu perjalanan panjang leluhur mereka yang bermula sejak abad ke-13. "Kami merasa sangat terhormat dapat melestarikan peninggalan-peninggalan ini, serta terus menjaga hubungan spiritual dengan leluhur melalui sembah bakti yang kami lakukan di pura," jelasnya.
Pelibatan Masyarakat dan Dukungan Tokoh-Tokoh Pasek
I Wayan Sukamerta, Kelian Pura Dalem Penataran Agung Pasek Salahin, menambahkan bahwa sosialisasi ini bukan sekadar pembuatan buku, tetapi juga membuka ruang untuk menerima masukan dari masyarakat. "Sosialisasi ini sangat penting untuk menyempurnakan isi buku ini. Kami mengundang berbagai tokoh, termasuk sulinggih, sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan atas kontribusi leluhur mereka dalam membentuk tradisi dan budaya kita hingga hari ini," katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh Pasek, termasuk para sulinggih dari berbagai wilayah, yang turut menyaksikan sosialisasi ini dengan penuh antusias. Kehadiran mereka menjadi simbol kuat bahwa warisan leluhur bukan hanya milik individu atau kelompok, tetapi warisan bersama yang harus dirawat dan dijaga oleh seluruh keturunan Pasek.
Meneruskan Warisan untuk Generasi Mendatang
Dalam penutupannya, Wayan Sukamerta berharap agar buku ini nantinya bisa menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi generasi muda Bali, khususnya keturunan Pasek. "Harapan kami, semoga buku ini bisa menjadi tonggak penting dalam pelestarian warisan leluhur. Kami ingin apa yang kami lakukan hari ini bisa memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Bali, serta membawa kita semua pada kebijaksanaan yang lebih dalam terhadap nilai-nilai spiritual," ungkapnya.
Acara sosialisasi ini juga menjadi ajang refleksi, di mana masyarakat diajak untuk mengenang leluhur mereka dengan lebih khidmat dan mendalam. Dukungan dari Dinas Kebudayaan Bali pun memberikan nilai tambah pada acara ini, mengingat banyaknya peninggalan sejarah dan artefak yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Bali.dan turut hadir juga menyaksikan Acara sosialisasi Bedah buku Jro Bendesa adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya, ST, didampingi prujuru Desa kemudian kelian Kalian Dadia yang ada di Desa adat Suwat.
Sosialisasi ini bukan hanya sekadar memperkenalkan buku, tetapi juga sebuah langkah besar dalam menjaga keutuhan warisan budaya dan spiritual Bali, agar tetap hidup dan berkelanjutan dari generasi ke generasi. "Kita semua adalah bagian dari perjalanan panjang leluhur, dan tugas kita adalah memastikan agar warisan mereka tidak pudar, tetapi terus berdenyut dalam jiwa-jiwa anak cucu kita," kata Jero Darma Putra mengakhiri.(TimNewsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024