Miliki Usaha Air Minum Dikelola di LPD

Tabanan, Newsyess.com - 
Tahun ajaran baru di 2023 LPD Desa Adat Peneng di Kecamatan Baturiti Tabanan mulia kebanjiran pembelian motor bagi masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya dengan memanfaatkan jasa LPD dalam hal pembelian sepeda motor. Dari semenjak anak mulai sekolah di tahun ajaran baru sebanyak 50 unit seperti motor sudah laku, disisi lain LPD juga memiliki program dengan melibatkan anak anak sekolah mulai dari usia dini bisa menabung di LPD dan jika tabungan anak anak bisa tetap bertahan di akhir tahun, LPD memberikan hadiah langung berupa buku Tulis 1 hingga 2 Lusin kepada setiap murid yang aktif menabung di LPD. 
Pemucuk LPD Desa Adat Peneng, I Ketut Giri Artawan, SE, ketika ditemui newsyess pada, Rabu, 12/7/2023 di kantor LPD Peneng Tabanan menyatakan LPD memberikan motivasi bagi siswa berupa buku. "Dari cerita ke kawan, banyak teman-teman siswa menabung di LPD. Ide ini muncul sejak 5 tahun lalu," ujar dia.
Bahkan, siswa itu sendiri sadar datang ke LPD. "Dia nabung, dia narik sendiri ke LPD. Saldo anak terkecil Rp 200 ribu, kapanpun bisa ditarik," ujar dia.
Untuk menunjang, siswa diberikan buku selusin apabila selama 6 bulan tabungan anak ini tidak ditarik atau ditahan. "Anak ini memang kami didik nabung di LPD," ujar dia.
Jumlah rekening siswa ini berjumlah 50-an rekening. "Rekening anak itu dimasukkan ke tabungan umum dengan jumlah mencapai Rp 20 juta setahun," jelasnya.
Dikatakan, jika uang tabungan diperoleh dari penyisihan bekal mereka. "Silahkan ditarik kapan saja. Seperti sekarang bulan ini musim sekolah, jadi perlu buku, baju, silahkan ditarik," ujar dia.
Pihak LPD juga telah menjual sepeda motor sebanyak 50 unit dengan cara kredit. "Semua lancar, tidak ada yang macet," ujar dia.
Akan tetapi, kredit motor ini diberikan berdasarkan riwayat peminjam. "Kalau memang bagus, kami berani pinjamkan Rp 20 juta per orang," jelasnya.
Kini, rata-rata motor yang dijual Rp 22-30 juta. "Uang muka Rp 5 juta, sisanya kredit disini dengan jaminan surat motor," ujar dia.
Lebih lanjut dikatakan, dana dari masyarakat juga untuk pembayaran air minum yang dikelola oleh Banjar disimpan di LPD. "Kalau tidak bayar, kami cari, prajuru yang mencari. Memang ada 1-2 orang yang macet. Namun wajar kita banyak orang," ujar dia.
Pada intinya, dia berharap kesadaran masyarakat untuk bayar pinjaman di LPD, demi kemajuan LPD dan untuk desa adat. (Ngakan Suardika)