Gianyar, Bali | Newsyess.com – Desa Temesi, Gianyar, kini tengah menjadi sorotan dengan hadirnya Temesi Waterfall, destinasi wisata alam yang dikembangkan dengan konsep one stop activity. Daya tarik utama dari objek wisata ini adalah air terjun yang mempesona, namun yang lebih menarik adalah konsep pengembangan yang mencakup berbagai fasilitas dan aktivitas yang terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih lengkap dan berkesan bagi para pengunjung.

Pembangunan Fasilitas Serba Guna
Menurut I Ketut Branayoga, SE, Kepala Desa Temesi, pengembangan Temesi Waterfall tidak hanya terfokus pada wisata alam, tetapi juga pada penyediaan fasilitas pendukung yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Salah satunya adalah bangunan serba guna, yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dan restoran. Bangunan ini akan menyediakan ruang untuk kegiatan seperti rapat, seminar, atau acara komunitas lainnya, dan pada saat tidak ada kegiatan, ruang tersebut akan berfungsi sebagai restoran yang menyajikan makanan dengan bahan-bahan organik lokal.

Konsep Wisata Terintegrasi dengan BUMDes
Fasilitas di Temesi Waterfall terintegrasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga pengelolaan dan pengembangan destinasi wisata ini melibatkan masyarakat desa secara langsung. I Ketut Branayoga menjelaskan bahwa konsep one stop activity ini akan memberikan berbagai pengalaman, seperti cooking class, wisata petualangan, dan bahkan kemungkinan adanya fasilitas flying pool. Wisatawan yang datang tidak hanya dapat menikmati keindahan alam, tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dan hiburan yang mendalam.

Pembangunan yang Berkelanjutan
Saat ini, proses pembangunan fasilitas yang berada di area seluas 12x6 meter ini sudah hampir selesai. Direncanakan, fasilitas ini akan siap digunakan pada akhir bulan Desember 2024 atau paling lambat pada Januari 2025. Bangunan ini diperkirakan mampu menampung hingga 50 orang untuk acara atau kegiatan yang berlangsung di sana. Pendanaan untuk proyek ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) dengan total anggaran Rp1,75 juta.

Fasilitas Restoran dengan Konsep Organik
Temesi Waterfall juga akan menawarkan restoran terbuka dengan konsep organik farming. Di sekitar area wisata, akan ditanam berbagai jenis tanaman tropis, yang dapat dijadikan bahan edukasi bagi wisatawan. Misalnya, wisatawan dapat belajar tentang tanaman seperti kunir (kunir) atau jahe, yang sering digunakan dalam masakan Bali. Konsep ini tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang berbeda, tetapi juga mendukung keberlanjutan pertanian lokal.

Potensi Pengembangan Wisata Temesi
Kepala Desa Temesi juga menekankan bahwa pengembangan Temesi Waterfall ini bertujuan untuk menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata yang memiliki karakteristik berbeda dari destinasi lain di Bali. Dengan kerjasama yang solid antara masyarakat, pemerintah desa, dan berbagai stakeholder, Temesi Waterfall diharapkan dapat bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Bali. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah pengintegrasian berbagai desa wisata di Gianyar Timur agar dapat menciptakan paket kunjungan lengkap bagi wisatawan yang datang ke Bali.

Harapan untuk Dukungan Pemerintah
I Ketut Branayoga berharap pemerintah, terutama dinas terkait seperti BUMD, koperasi, dan pariwisata, dapat memberikan dukungan lebih lanjut terhadap pengembangan Temesi Waterfall. Dukungan ini diharapkan bisa mencakup informasi, solusi, serta motivasi yang dapat mempercepat proses pengembangan desa wisata.

Temesi Waterfall: Menawarkan Keindahan Alam dan Keunikan Lokal
Dengan segala potensi dan konsep yang ditawarkan, Temesi Waterfall bukan hanya menjadi tujuan wisata alam, tetapi juga sebuah destinasi edukasi dan budaya yang akan memberikan pengalaman tak terlupakan. Sebagai destinasi wisata yang dikembangkan secara berkelanjutan dan berbasis komunitas, Temesi Waterfall akan menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dan mendalam saat berkunjung ke Bali. (TimNewsyess)