Gianyar - Tiga pamedek asal Kabupaten Gianyar telah menginspirasi dengan aksi luar biasa mereka yang menempuh perjalanan jalan kaki menuju Pura Agung Besakih. Fernanda Agastya, Made Parta, dan Nyoman Kibul mengatasi jarak 42 kilometer selama 11 jam, memulai perjalanan mereka dari Banjar Tengkulak, Desa Kemenuh, hingga Pura Agung Besakih di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Perjalanan yang dimulai pada Jumat (5/4/2024) pukul 05.00 WITA berhasil mereka selesaikan dengan tiba di Pura Agung Besakih pada pukul 16.00 WITA. "Perjalanan ini kita lalui demi mencapai tujuan," ujar Fernanda Agastya, yang akrab disapa Yande, saat dihubungi pada Senin (8/4/2024).
Yande, yang berusia 41 tahun dan merupakan seorang teknisi asal Banjar Peninjoan, Desa Batuan, telah melakukan 78 pendakian gunung sebelumnya. Aksi jalan kaki menuju Pura Besakih ini dilakukannya dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat, terutama umat Hindu di Bali, yang berbondong-bondong menuju Besakih.
"Bagi kami, niat yang tulus pasti mencapai tujuan yang diinginkan. Kami juga termotivasi ketika melihat beberapa keluhan umat saat berjalan menuju Pura Agung Besakih, terutama saat berjalan kaki dari area Parkir. Sebenarnya, jaraknya dekat, hanya sekitar 5 menit dengan berjalan kaki," jelas Yande.
Trio pendaki ini memilih jalur shortcut untuk menghindari polusi, menjelajahi hutan, semak belukar, sawah, bukit, sungai, dan jalan raya. "Kami tidak melakukan persiapan khusus, hanya membawa pakaian sembahyang dan banten. Kendalanya hanya kadang-kadang kehilangan sinyal GPS saat memilih shortcut, tetapi kami bersyukur bisa menemukan jalan raya," tambah Yande.
Meskipun menghadapi tantangan, Yande dan teman-temannya merasa bersyukur karena aksi jalan kaki ini berjalan lancar tanpa kendala berarti. Mereka hanya istirahat sesekali selama 5 menit saat merasa lelah.
Aksi luar biasa dari trio pendaki ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mendekatkan diri dengan pura dan meningkatkan rasa sradha.