GIANYAR, newsyess.com - LP LPD Kabupaten Gianyar menggelar pelatihan panureksa atau pemeriksa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) pada 5-8 Juni 2023 di gedung BKS LPD Kabupaten Gianyar. Pelatihan panureksa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dari pemeriksa LPD.
Acara yang diikuti 70 peserta dari Bendesa dan prajuru. Turut hadir 4 narasumber, yakni Nengah Karmayasa, Anak Agung Rai Astika, Nyoman Wiryana dari LP LPD Provinsi Bali dan Gusti Mangku Rijasa koordinator LP LPD kabupaten Gianyar. Pelatihan panureksa LPD se-kabupaten Gianyar dibuka secara resmi oleh Kabag Perekonomian Kabupaten Gianyar Alit Wirawan. 
Pembukaan pelatihan ini turut duhadiri oleh Ketua BKS LPD Provinsi Bali Nyoman Cendekiawan, ketua LP LPD provinsi Bali Nengah Karmayasa, ketua BKS LPD kabupaten Gianyar, majelis madya  dan BPD Bali.
Menurut koordinator LP LPD kabupaten Gianyar Gusti Mangku Rijasa, pelatihan ini agenda rutin yang digelar LP LPD kabupaten Gianyar untuk
untuk terus meningkatkan kompetensi SDM khususnya SDM di bidang pemeriksaan LPD. “Agar mereka memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup dalam menjalani tugas dan fungsinya dalam memeriksa tingkat kesehatan dan pemeriksaan LPD,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Kabupaten Gianyar Alit Wirawan mengapresiasi pelatihan ini karena sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM LPD di bidang pemeriksaan. “Agar LPD ke depan bisa sehat dan bisa memberikan pelayanan keuangan terbaik kepada masyarakat. Sehingga LPD bisa terus maju ajeg dan memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi di desa adat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua BKS LPD Provinsi Bali Nyoman Cendekiawan menyambut baik digelarnya pelatihan ini. “Pelatihan ini sangat penting untuk membekali para panureksa LPD dengan ilmu dan ketrampilan di bidang pemeriksaan agar tim pemeriksa bisa mencegah lebih awal jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Melalui pelatihan, dengan begitu diharapkan LPD ke depan bisa sehat. “Tata kelolanya semakin baik, sehingga bisa memberikan manfaat positif untuk mendukung pembangunan ekonomi desa adat khususnya dalam pelestarian adat seni budaya Bali melalui program-program sosial LPD,” tutupnya. (Ngakan Suardika)