Tokoh
Tumpek Landep: Hari Suci untuk Menguatkan Fikiran dan Menundukkan Ego
Jumat, 21 Februari 2025
Makna tumpel landep tahun 2025
BALI , Newsyess.com – Di tengah dinamika kehidupan yang serba modern, hari suci Tumpek Landep muncul sebagai momen sakral untuk penyucian diri dan penguatan pikiran. Hari ini, yang jatuh pada Saniscara Kliwon wuku Landep, tidak hanya menjadi waktu untuk melaksanakan ritual tradisional, tetapi juga sebagai ajakan mendalam bagi setiap insan untuk menundukkan ego, memuliakan guru, dan menyelaraskan pikiran, perkataan, serta perbuatan.
Dalam lontar Sundarigama tertulis:
"Manasā nicayam krtva tato vaca vidhiyate, kriyate, karmanā paścāt pradhānam vai manastatah."
Secara singkat, pesan tersebut mengajarkan bahwa setiap perbuatan berawal dari pikiran. Jika tekad dan niat telah tercipta dalam hati, maka kata-kata dan tindakan pun akan menyusul. Dengan demikian, pikiran yang tajam menjadi dasar segala amal, pengingat agar kita senantiasa mengevaluasi sumber segala tindakan yang kita lakukan.
Bagi umat Hindu Bali, Tumpek Landep adalah hari yang penuh makna. Dalam tradisi, hari ini menjadi waktu penyucian melalui puja, di mana umat memuja Sang Hyang Pasupati—sang guru agung yang melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan pencerahan. Ritual puja ini diiringi dengan persembahan berupa tumpeng putih kuning, canang wangi, dan banten yang diletakkan di sanggah, sebagai simbol pengampunan dan penguatan diri.
"Pada hari Tumpek Landep, marilah kita merenungkan bahwa segala perbuatan kita berakar dari pikiran. Dengan menundukkan ego dan memuliakan guru, kita mendapatkan kekuatan untuk melawan kebodohan dan kesombongan," ujar seorang sesepuh di Klungkung, menambahkan bahwa keutamaan hari ini adalah untuk menajamkan pikiran agar setiap tindakan dapat dilandasi oleh kebijaksanaan yang sejati.
Dalam konteks kehidupan modern, di mana segala sesuatu sering kali hanya diukur dari segi material, Tumpek Landep hadir sebagai peringatan agar kita tidak lupa akan nilai-nilai spiritual yang mendalam. Ini adalah hari untuk kembali menyentuh inti diri, untuk membersihkan hati dan pikiran dari segala kekotoran ego, serta untuk memperoleh ketenangan batin yang membawa pada pencerahan.
Melalui pemujaan dan ritual yang dilaksanakan di sanggah adat, umat diharapkan dapat meraih kesucian diri dan menemukan kembali jati diri mereka sebagai insan yang hidup harmonis. Dengan demikian, setiap keputusan dan perbuatan yang diambil nantinya akan selalu mengakar pada nilai-nilai kebaikan dan keadilan.
Hari Tumpek Landep adalah hari untuk merenung, menguatkan diri, dan menyadari bahwa pikiran adalah cikal bakal dari segala amal. Semoga melalui hari suci ini, umat Hindu dapat menemukan kembali kekuatan batin untuk menghadapi tantangan kehidupan dan menjadikan setiap langkah sebagai wujud pengabdian yang tulus kepada Sang Pencipta.
Selamat Hari Tumpek Landep – Semoga pikiran kita selalu tajam, hati kita selalu bersih, dan langkah kita selalu dipandu oleh cahaya kebijaksanaan. (TimNewsyess)
TAGS :