Tokoh
Wayan Koster Luncurkan Program "Gumitir Bali Suda Mala" sebagai Bagian dari Pelestarian Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Ekonomi Bali
Rabu, 25 September 2024
Kebijakan Bapak wayan Koster
Bali| Newsyess.com - Di bawah kepemimpinan Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, Pulau Dewata terus memperkuat komitmennya untuk melestarikan kearifan lokal dan menjaga keutuhan nilai-nilai budaya Bali. Dengan visi besar “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, pembangunan Bali diarahkan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam serta kebudayaan Bali, yang dianggap sebagai pondasi utama dalam kehidupan masyarakat Bali. Salah satu inovasi yang dihadirkan oleh Wayan Koster adalah program "Gumitir Bali Suda Mala"**, yang berfokus pada pelestarian dan pengembangan bunga lokal Bali, Gumitir.
Bunga Gumitir atau dikenal sebagai marigold memiliki peran penting dalam tradisi dan kebudayaan Bali. Bunga ini sering digunakan sebagai sarana utama dalam berbagai upacara adat dan keagamaan. Namun, meskipun menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di Bali, sebagian besar benih bunga Gumitir selama ini diimpor dari luar negeri, yang mengurangi nilai kemandirian lokal. Untuk mengatasi ketergantungan tersebut, Wayan Koster mengambil langkah strategis dengan melibatkan tim peneliti dari Universitas Udayana (UNUD) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan varietas Gumitir asli Bali melalui program riset intensif.
Program ini berhasil menciptakan varietas baru yang dinamakan "Gumitir Bali Suda Mala". Varietas lokal ini memiliki kualitas unggul dengan ukuran bunga yang lebih besar dan berwarna beragam, termasuk kuning, oranye, merah, dan putih. Gumitir Bali Suda Mala tidak hanya memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat Bali, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang besar bagi para petani lokal. Permintaan bunga Gumitir di Bali diperkirakan mencapai 8 ton per hari, dengan nilai ekonomi yang mencapai Rp 200 miliar per tahun.
Gubernur Wayan Koster melihat potensi besar dalam pengembangan varietas lokal ini. "Dengan hadirnya Gumitir Bali Suda Mala, kita tidak hanya melestarikan kearifan lokal, tetapi juga memberdayakan masyarakat Bali melalui ekonomi berbasis budaya," ujarnya dalam sebuah acara peluncuran program tersebut. Program ini diharapkan akan mendorong para petani Bali untuk terlibat lebih aktif dalam budidaya Gumitir, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor benih dari luar negeri.
Selain memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, program ini juga menjadi bagian dari strategi Wayan Koster dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat identitas budaya Bali. Gumitir yang sering digunakan dalam upacara agama Hindu, seperti Galungan, Kuningan, dan Odalan, kini menjadi simbol keberlanjutan budaya dan tradisi Bali yang tetap terjaga di tengah perkembangan zaman.
Lebih dari itu, melalui program ini, Wayan Koster juga ingin menegaskan bahwa pembangunan Bali tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual dan budaya yang menjadi ciri khas Pulau Dewata. “Gumitir Bali Suda Mala bukan hanya tentang bunga, ini tentang menghidupkan kembali warisan leluhur kita dan memastikan bahwa Bali tetap menjadi pusat kebudayaan yang harmonis dengan alamnya,” tegas Wayan Koster.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan varietas tanaman lokal lainnya yang memiliki potensi besar untuk dijadikan komoditas unggulan Bali. Melalui kerja sama dengan lembaga riset dan para petani, Bali dapat terus melestarikan alam serta budayanya, sambil menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan untuk masyarakat lokal.
Dengan hadirnya Gumitir Bali Suda Mala, Wayan Koster telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga kearifan lokal Bali sambil menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi perekonomian serta pelestarian alam Pulau Dewata. Program ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian dan pemberdayaan ekonomi berbasis budaya yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.(TimNewsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024