Tokoh
Wayan Koster: Mengangkat Harkat Arak Bali, Menjaga Kearifan Lokal dan Ekonomi Rakyat
Selasa, 24 September 2024
Kebijakan Bapak wayan Koster
Denpasar, Newsyess.com - Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, terus meneguhkan komitmennya untuk melestarikan kearifan lokal Bali dengan visi besar “Nangun Sat Kerthi Loka Bali.” Di bawah kepemimpinannya, pembangunan Bali diarahkan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam beserta kebudayaan Bali, yang menjadi pondasi utama dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Salah satu langkah besar yang diambil oleh Wayan Koster adalah mengembalikan kejayaan Arak Bali, sebuah minuman tradisional yang sejak lama menjadi bagian penting dalam budaya Bali.
Arak Bali, yang dahulu kala digunakan oleh leluhur Bali dalam berbagai upacara dan diyakini memiliki manfaat kesehatan, sempat mengalami penurunan harkat. Minuman fermentasi ini dikategorikan sebagai minuman beralkohol yang peredarannya dibatasi, sehingga tidak pernah dikembangkan sebagai sumber ekonomi rakyat. Namun, dengan kepekaannya terhadap nilai budaya dan potensi ekonomi Arak Bali, Wayan Koster berani mengambil langkah tegas untuk memulihkan martabat minuman khas ini.
Pada tahun 2020, Wayan Koster mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Kebijakan ini menandai awal dari perubahan besar dalam pengelolaan Arak Bali, mengangkatnya menjadi produk yang tidak hanya dihargai secara budaya, tetapi juga sebagai komoditas ekonomi yang bisa mendongkrak kesejahteraan rakyat Bali. Koster secara konsisten mempromosikan Arak Bali, memperkenalkan manfaat serta khasiatnya, termasuk produk inovatif seperti kopi arak tanpa gula.
Gubernur Koster juga mengambil langkah-langkah nyata untuk mempromosikan Arak Bali secara global. Salah satunya adalah menjadikan Arak Bali sebagai minuman penyambutan tamu dalam acara-acara resmi. Selain itu, kemasan dan branding Arak Bali terus dikembangkan agar tampil lebih elegan dan berkualitas. Kini, produk Arak Bali telah mendapatkan izin edar dari Badan POM serta dilengkapi pita cukai, menandai kesiapan Arak Bali untuk bersaing di pasar global sebagai salah satu minuman spirit terbaik dunia, sejajar dengan sake Jepang, soju Korea, dan whisky Eropa.
Baca juga:
Bali Pulau Organik: Wujud Komitmen Gubernur Wayan Koster dalam Pembatasan Penggunaan Plastik
Tidak hanya itu, Arak Bali juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2022. Pengakuan ini merupakan pencapaian yang luar biasa, sekaligus membangkitkan rasa bangga bagi masyarakat Bali. Kini, Arak Bali benar-benar terangkat harkatnya, dari sekadar minuman tradisional menjadi produk yang mendunia dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, khususnya para petani dan pelaku UMKM.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Wayan Koster tidak henti-hentinya memperkenalkan Arak Bali dan produk olahan berbasis arak lainnya. Dalam sebuah acara kopi darat di Bali, Koster dengan bangga memperkenalkan Arak Bali sebagai minuman khas yang diproses secara tradisional, tidak kalah dengan minuman-minuman internasional. “Arak Bali adalah kebanggaan kita. Seperti sake di Jepang atau soju di Korea, Arak Bali memiliki keunikan dan kualitas yang layak diperkenalkan kepada dunia,” ujar Koster dengan penuh semangat.
Baca juga:
Wayan Koster: Kepemimpinan yang Peduli dan Melindungi Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut Bali
Langkah Wayan Koster ini juga mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Ida Ayu Puspa Yeni, pemilik usaha Iwak Arumery, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Koster atas kebijakan ini. “Pak Gubernur telah melestarikan budaya kita dengan menerbitkan peraturan ini. Terima kasih banyak, semoga Bapak selalu sehat dan terus memperjuangkan budaya kita,” ujarnya.
Begitu pula dengan I Komang Sedana Putra, seorang pengrajin arak dari Sajeng Patala, yang menyambut baik adanya Hari Arak Bali yang ditetapkan pada tanggal 29 Januari. Ia berharap di tahun-tahun mendatang, perayaan ini akan semakin meriah dengan diadakannya Arak Festival Bali. “Kami berharap festival ini dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan Arak Bali kepada masyarakat dan dunia, bahwa 29 Januari adalah hari yang istimewa bagi kita semua,” katanya.
Dengan kepemimpinan dan visi besar Wayan Koster, Arak Bali kini telah kembali berjaya, tidak hanya sebagai simbol kearifan lokal tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi yang membanggakan rakyat Bali. Melalui kebijakan ini, Koster berhasil membuktikan bahwa produk tradisional Bali bisa bersaing di panggung internasional, membawa manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat Bali, dan sekaligus menjaga kelestarian budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.(TimNewsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024