News

Wayan Koster: Menjaga dan Memajukan Kearifan Lokal Bali melalui Kebijakan Berbasis Kebudayaan

 Rabu, 18 September 2024

Kebijakan Bapak wayan Koster

Newsyess.com, Bali. 

 

Denpasar, Newsyess.com – Dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster telah menorehkan banyak pencapaian yang signifikan, khususnya dalam hal menjaga dan melestarikan kearifan lokal Bali. Dengan visi besar “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, pembangunan di Pulau Dewata diarahkan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta seluruh isinya, sekaligus memprioritaskan kebudayaan sebagai pondasi utama dalam semua aspek pembangunan.

Wayan Koster memegang teguh prinsip bahwa kebudayaan Bali tidak hanya sebatas ritual atau upacara, tetapi merupakan sistem nilai yang kuat dalam membentuk karakter dan jati diri masyarakat Bali. Hal ini terlihat jelas dalam kebijakan-kebijakan yang diluncurkannya, yang selalu berlandaskan pada pemajuan kebudayaan sebagai dasar pembangunan yang holistik, dari hulu hingga hilir.

Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2020: Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali

Salah satu kebijakan unggulan yang diwujudkan oleh Gubernur Koster adalah lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Perda ini menjadi payung hukum untuk melestarikan, memajukan, dan menjadikan kebudayaan Bali sebagai landasan bagi pembangunan di segala bidang, baik sosial, ekonomi, maupun pendidikan. 

“Penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali adalah fondasi utama dalam pembangunan Bali ke depan. Dengan menjadikan kebudayaan sebagai sistem nilai, kita tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga membangun karakter masyarakat Bali yang kuat, mandiri, dan berdaya saing,” ujar Wayan Koster dalam salah satu pernyataannya.

Melalui Perda ini, Koster memastikan kebudayaan Bali diakui dan dihargai, bukan hanya dalam bentuk seremonial, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan perekonomian Bali. Seni budaya Bali, yang mencakup kesenian, adat, bahasa, dan tradisi, menjadi produk unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat identitas Bali di kancah nasional dan internasional.

Penghargaan Kebudayaan: Menghormati Para Pelestari dan Pengembang Budaya Bali

Dalam implementasi Perda No. 4 Tahun 2020, pemerintah provinsi Bali juga memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh dan lembaga yang berkontribusi besar dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Bali. Gubernur Wayan Koster memperkenalkan sejumlah penghargaan kebudayaan seperti Bali Kerti Nugraha, Mautama Dharma Kusuma, Adi Sewaka Nugraha, Bali Jani Nugraha, dan Ketibuana Sandi Nugraha. Penghargaan-penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, kelompok, atau lembaga yang berdedikasi dalam menjaga dan memajukan budaya Bali.

Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak generasi muda Bali yang termotivasi untuk melibatkan diri dalam kegiatan kebudayaan, baik dalam bidang seni, bahasa, adat, maupun tradisi. Penghargaan ini juga berfungsi sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap peran vital kebudayaan dalam menciptakan keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian nilai-nilai tradisional.

“Penghargaan ini merupakan wujud nyata dari apresiasi kami terhadap para pelaku budaya yang telah berjuang untuk menjaga kearifan lokal Bali. Kebudayaan Bali adalah kekuatan kita, dan kita harus melestarikannya agar tetap hidup dan relevan di era modern,” tegas Gubernur Koster.

Kebudayaan sebagai Basis Pembangunan Perekonomian Bali

Kebijakan Wayan Koster tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Bali secara kultural, tetapi juga memanfaatkannya sebagai basis pengembangan perekonomian Bali. Salah satu visi besar dalam Perda No. 4 Tahun 2020 adalah menjadikan produk seni dan budaya Bali sebagai daya tarik yang bisa diintegrasikan ke dalam sektor pariwisata dan industri kreatif. Dengan demikian, kebudayaan Bali tidak hanya menjadi identitas yang dijaga, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.

“Kebudayaan Bali adalah harta karun yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan mempromosikan kebudayaan sebagai produk unggulan, kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan sekaligus menjaga warisan budaya kita,” ujar Wayan Koster.

Melalui sinergi antara kebudayaan dan ekonomi, Bali terus berkembang sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang unik. Produk-produk seni budaya Bali, seperti kerajinan, pertunjukan seni, dan tradisi lokal, semakin diminati oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Meneguhkan Bali sebagai Pusat Kebudayaan Dunia

Di bawah kepemimpinan Wayan Koster, Bali semakin meneguhkan posisinya sebagai pusat kebudayaan dunia. Kebijakan yang berfokus pada penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali tidak hanya bertujuan untuk menjaga tradisi, tetapi juga untuk menghadapi tantangan globalisasi dengan menjadikan kebudayaan sebagai kekuatan utama. 

Dengan visi besar Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Wayan Koster berhasil menyeimbangkan antara kebutuhan modernisasi dan pelestarian budaya, sehingga Bali tetap menjadi pulau yang maju secara ekonomi namun tetap kokoh dalam menjaga jati diri budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. Bali kini tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam yang indah, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan yang kuat dan dinamis.

“Melalui kebudayaan, kita bisa membawa Bali ke kancah global, tanpa kehilangan identitas kita sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur. Ini adalah visi besar yang terus kita jaga dan kembangkan di masa depan,” tutup Wayan Koster. 

Dengan kebijakan yang berkelanjutan, Bali di bawah kepemimpinan Wayan Koster terus bertransformasi menjadi pulau yang tidak hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga menjadi pusat kebudayaan yang kuat, dihormati, dan terus berkembang di tengah arus modernisasi.(TimNewsyess)


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024